VIRTUAL CIRCUIT DAN TEKNIK SWITCHING
VIRTUAL CIRCUIT
Pada virtual circuit rencana route perjalanan sudah terbentuk sebelum paket dikirim ( seperti circuit switching ).
Call Request dan Call Accept digunakan untuk membuat koneksi.
Rute adalah tetap untuk durasi logika koneksi ( sepert circuit switching ) . setiap paket terdiri dari sebuah virtual circuit identifer serta data, dan setiap node pada setiap rute mengetahui kemana harus menerusan paket data yang diterima.
Clear Request packet dikeluarkan ketika salah satu stations akanmengakhiri koneksi yang terbentuk .
Karakterisktik utma Virtual Circuit adalah :
Rute antar stations dipersiapkan sebelum data di transfer .
Paket ditampung sementara disetiap node dan keluar mengikuti antrian setiap rute .
Paket data perlu hanya membawa virtual circuit identifier untuk efektif pengambilan keputusan rute perjalanan .
Intermediate nodes tidak mengambil keputusan terkait dengan rute perjalanan paket data.
Menyediakan pengurutan .
TEKNIK SWITCHING
BY ANINDYA ON FEBRUARY 25, 2013
Komunikasi voice ataupun data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut adalah uraian beberapa teknik switching yang diterapkan. Secara umum arti switching dalam teknik jaringan komunikasi adalah melakukan proses hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Jaringan telepon terdiri dari banyak titik penyambungan sehingga tiap telepon dalam jaringan dapat saling dihubungkan melalui junction atau trunk.
Hubungan antara operator disebut Junction. Penyambungan merupakan masalah kompleks dalam pendefinisian fungsi, features, kemajuan teknologi dan operasinya.
Ada 8 fungsi dasar penyambungan :
Interkoneksi
Informasi penerimaan
Pengendalian
Informasi pengiriman
Kesiagaan (alerting)
Test kesibukan
Penjagaan kondisi pelanggan (attending)
Pengawasan (supervisi)
Syarat Teknik Penyambungan:
Tiap pemakai mampu berkomunikasi dengan pemakai lain.
Waktu penyambungan harus jauh lebih kecil dibanding waktu hubungan.
GOS Maximum pada jam sibuk 5 % . Untuk perencanaan sebaiknya diambil angka 1% (tergantung investasi yang dapat diberikan dan tuntutan pelanggan serta tarip)
Privacy pelanggan harus dapat dijamin kecuali dalam beberapa kasus, misalkan politik.
Informasi utama yang disalurkan adalah suara.
Ketersediaan pelayanan harus setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun.
Teknik Switching dibagi menjadi 2, yaitu :
Circuit Switching
Packet Switching
Sistem Switching
1. Selektor
Selektor merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu masukkan (inlet) dengan beberapa pilihan keluaran (outlet). Selektor elektromekanik digerakkan secara elektromagnetik maupun dengan mempergunakan elektromotor. Selektor banyak digunakan pada awal teknologi switching.
Selektor dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls dari telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain.
Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut Uniselector, sedangkan yang memiliki outlet pada sisi horizontal dan vertikal disebut Two-Motion Selector. Selektor yang digunakan untuk switching adalah Two-motion selector. Selektor ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet dapat dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan menggerakkan wiper ke arah vertikal, sedangkan digit kedua ke arah horizontal.
2. Crossbar Switch
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20 vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik persilangan.
3. Rele
Selain selektor dan crossbar switch, rele banyak digunakan sebagai komponen penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR (Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet.
Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan hanya dengan pulsa satu mdetik.
Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.
sw1
Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus menerus selama hubungan berlangsung :
Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay (tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay).
Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
Pembentukan hubungan
Transfer data
Pembubaran (terminasi) hubungan
Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :
Real time-spech (contoh : telepon)
Real time-data very high bit transmitted
Contoh :
Jaringan Telepon
ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving.
Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :
Penetapan VC
Pentransferan data
Pemutusan VC
Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
– Kedatangan paket sesuai urutannya.
– Terdapat mekanisme error control.
– Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
– Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating
Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
– Adanya delay saat connection setup.
– Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
– Adaptasi terhadap network overload kurang baik
Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:
Datagram (Connectionless)
– Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur.
– Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal
Virtual Circuit (Connection Oriented)
– Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama
– Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap
SUMBER :
http://adysuryadi.wordpress.com/circuit-switching-dan-packet-switching/
http://attarisk.files.wordpress.com/2008/03/04-sentral-tekbung.ppt
http://mirror.omadata.com/onno/pendidikan/materi-kejuruan/elektro/switching/teknik_penyambungan_kabel_suitsing.pdf
http://yusufxyz.files.wordpress.com/2009/11/08-teknik-switching.pdf
http://rendymunadi.files.wordpress.com/2009/10/pertemuan-10-dasar-dasar-paket-switch.ppt
http://www.scribd.com/doc/36384457/Teknik-Switching
http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/Kerjasama/textbook.pdf
http://www.ittelkom.ac.id/staf/miq/Subject/Jaringan%20Masa%20Depan/Chapter%201.1%20Network%20Communication.pptx
http://anambaskab.go.id/isolinux/switching.doc
Pada virtual circuit rencana route perjalanan sudah terbentuk sebelum paket dikirim ( seperti circuit switching ).
Call Request dan Call Accept digunakan untuk membuat koneksi.
Rute adalah tetap untuk durasi logika koneksi ( sepert circuit switching ) . setiap paket terdiri dari sebuah virtual circuit identifer serta data, dan setiap node pada setiap rute mengetahui kemana harus menerusan paket data yang diterima.
Clear Request packet dikeluarkan ketika salah satu stations akanmengakhiri koneksi yang terbentuk .
Karakterisktik utma Virtual Circuit adalah :
Rute antar stations dipersiapkan sebelum data di transfer .
Paket ditampung sementara disetiap node dan keluar mengikuti antrian setiap rute .
Paket data perlu hanya membawa virtual circuit identifier untuk efektif pengambilan keputusan rute perjalanan .
Intermediate nodes tidak mengambil keputusan terkait dengan rute perjalanan paket data.
Menyediakan pengurutan .
TEKNIK SWITCHING
BY ANINDYA ON FEBRUARY 25, 2013
Komunikasi voice ataupun data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut adalah uraian beberapa teknik switching yang diterapkan. Secara umum arti switching dalam teknik jaringan komunikasi adalah melakukan proses hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Jaringan telepon terdiri dari banyak titik penyambungan sehingga tiap telepon dalam jaringan dapat saling dihubungkan melalui junction atau trunk.
Hubungan antara operator disebut Junction. Penyambungan merupakan masalah kompleks dalam pendefinisian fungsi, features, kemajuan teknologi dan operasinya.
Ada 8 fungsi dasar penyambungan :
Interkoneksi
Informasi penerimaan
Pengendalian
Informasi pengiriman
Kesiagaan (alerting)
Test kesibukan
Penjagaan kondisi pelanggan (attending)
Pengawasan (supervisi)
Syarat Teknik Penyambungan:
Tiap pemakai mampu berkomunikasi dengan pemakai lain.
Waktu penyambungan harus jauh lebih kecil dibanding waktu hubungan.
GOS Maximum pada jam sibuk 5 % . Untuk perencanaan sebaiknya diambil angka 1% (tergantung investasi yang dapat diberikan dan tuntutan pelanggan serta tarip)
Privacy pelanggan harus dapat dijamin kecuali dalam beberapa kasus, misalkan politik.
Informasi utama yang disalurkan adalah suara.
Ketersediaan pelayanan harus setiap saat 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun.
Teknik Switching dibagi menjadi 2, yaitu :
Circuit Switching
Packet Switching
Sistem Switching
1. Selektor
Selektor merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu masukkan (inlet) dengan beberapa pilihan keluaran (outlet). Selektor elektromekanik digerakkan secara elektromagnetik maupun dengan mempergunakan elektromotor. Selektor banyak digunakan pada awal teknologi switching.
Selektor dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls dari telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain.
Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut Uniselector, sedangkan yang memiliki outlet pada sisi horizontal dan vertikal disebut Two-Motion Selector. Selektor yang digunakan untuk switching adalah Two-motion selector. Selektor ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet dapat dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan menggerakkan wiper ke arah vertikal, sedangkan digit kedua ke arah horizontal.
2. Crossbar Switch
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20 vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik persilangan.
3. Rele
Selain selektor dan crossbar switch, rele banyak digunakan sebagai komponen penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR (Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet.
Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan hanya dengan pulsa satu mdetik.
Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.
sw1
Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus menerus selama hubungan berlangsung :
Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay (tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay).
Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
Pembentukan hubungan
Transfer data
Pembubaran (terminasi) hubungan
Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang bersifat :
Real time-spech (contoh : telepon)
Real time-data very high bit transmitted
Contoh :
Jaringan Telepon
ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving.
Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :
Penetapan VC
Pentransferan data
Pemutusan VC
Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
– Kedatangan paket sesuai urutannya.
– Terdapat mekanisme error control.
– Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
– Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating
Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
– Adanya delay saat connection setup.
– Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
– Adaptasi terhadap network overload kurang baik
Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:
Datagram (Connectionless)
– Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur.
– Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal
Virtual Circuit (Connection Oriented)
– Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama
– Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap
SUMBER :
http://adysuryadi.wordpress.com/circuit-switching-dan-packet-switching/
http://attarisk.files.wordpress.com/2008/03/04-sentral-tekbung.ppt
http://mirror.omadata.com/onno/pendidikan/materi-kejuruan/elektro/switching/teknik_penyambungan_kabel_suitsing.pdf
http://yusufxyz.files.wordpress.com/2009/11/08-teknik-switching.pdf
http://rendymunadi.files.wordpress.com/2009/10/pertemuan-10-dasar-dasar-paket-switch.ppt
http://www.scribd.com/doc/36384457/Teknik-Switching
http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/Kerjasama/textbook.pdf
http://www.ittelkom.ac.id/staf/miq/Subject/Jaringan%20Masa%20Depan/Chapter%201.1%20Network%20Communication.pptx
http://anambaskab.go.id/isolinux/switching.doc
Komentar
Posting Komentar